Karangsewu---Rabu pagi (1/2) digegerkan dengan amblesnya jembatan Gupit penghubung masyarakat di 3 (tiga) padukuhan (Bedoyo, Gupit dan Siliran I). Amblesnya jembatan Gupit selain dikarenakan curah hujan semalam yang cukup tinggi serta tumpukan enceng gondok yang tumbuh liar di sungai Gunshairo. Populasi enceng gondok sangat mudah bertumbuh dan berkembang biak tidak disertai dengan pembersihannya dapat menggogos/memakan penyangga jembatan.
Beruntung kejadian ini terjadi pada pagi hari sebelum aktivitas warga dimulai. Jembatan ini merupakan akses vital masyarakat Karangsewu sebelah utara menuju ke lahan pesisir maupun akses bagi anak-anak sekolah atau pekerja dari wilayah Gupit sekitaranya keluar. Kerugian materiil jembatan belum dapat ditaksir.
Pemerintah Kalurahan pada saat ini tidak dapat berbuat banyak, hanya dapat memberikan dukungan kepada masyarakat untuk pembersihan enceng gondok saja. Sedangkan untuk perbaikan hanya dapat melaporkan kepada Bupati Kulon Progo dan Balai Besar Wilayah Serayu Opak (BBWSO). Setiap tahun jembatan ini juga diusulkan melalui Daftar Usulan RKP Kalurahan ke Provinsi maupun Kabupaten, namun belum juga terealisasi. Harapannya semoga ada perhatian khusus guna perbaikan ataupun pembangunan pelebaran jembatan ini dan jembatan lainnya yang serupa.