Karangsewu---Pada hari Minggu (21/9) Biennale Jogja 18 babak pertama pada tahun ini dibuka di Padukuhan Boro II Kalurahan Karangsewu dengan mengangkat tema besar "Kawruh: Tanah Lelaku".
Tujuan kegiatan ini adalah mengikutsertakan masyarakat untuk merefleksikan pengetahuan yang berakar dari kearifan lokal. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 19-24 September 2025.
Acara ini merupakan kolaborasi antara Merti Padukuhan Boro dan Biennale Jogja, yang menjadi titik awal perjalanan "Kawruh: Tanah Lelaku" dan dihadiri oleh Wakil Bupati Kulon Progo
Wakil Bupati Kulonprogo, Ambar Purwoko yang membuka secara resmi yang ditandai dengan pemecahan kendi berisi air, mengatakan bahwa kolaborasi Merti Pedukuhan Boro dengan Biennale Jogja 18 Kawruh Tanah Lelaku sangat bagus dan akan memperkaya baik proses maupun hasil pencitaan seni.
"Tema yang diusung sangat relevan dan kontekstual, terutama bagi Kulon Progo yang masih kaya akan budaya, tradisi, dan kearifan lokal, yang tumbuh berkembang di dalam masyarakat." tuturnya.
Kepala Taman Budaya Yogyakarta, Dra. Purwiati mengatakan, "Biennale Jogja selalu menghadirkan gagasan segar, bukan hanya di ruang pameran formal tapi juga merangkul masyarakat secara langsung."
Dengan hadirnya Biennale di tengah Padukuhan Boro II tidak hanya melihat karya seni sebagai tontonan melainkan sebagai ruang belajar bersama, ruang tumbuh dan ruang dialog antar seniman dengan masyarakat.
"Semoga melalui Biennale Jogja 18 di Padukuhan Boro, masyarakat dapat merasakan manfaatnya baik dalam bentuk pengalaman, pengetahuan maupun kebersamaan," tambah Purwiati.